30 Langkah Jitu Cara Mendidik Anak yang Baik - Anak itu bagaikan lembar kertas putih kosong yang akan ditulis oleh penulisnya. Tergantung tulisan atau warna tinta apa yang akan digunakan penulis. Begitu pula anak yang baru lahir secara fitrah akan diwarnai oleh orang tuanya, entah warna indah atau sebaliknya. Jadi, kewajiban orang tua memang harus mendidik yang terbaik untuk generasinya, agar tidak memikulkan dosa akibat dari perbuatan buruk anaknya sendiri. Ingatlah pepatah "Buah jatuh tidak jauh dari pohonnya".
Oleh karena itu, perlu diketahui kiat-kiat mendidik anak yang baik sebagai berikut:
1. Hendaknya anak dididik agar makan dengan tangan kanan, membaca basmalah, memulai dengan yang paling dekat dengannya dan tidak mendahului makan yang lebih tua. Kemudian cegahlah ia memandangi makanan orang yang sedang makan.
2. Perintahkan ia agar tidak tergesa-gesa dalam makan.
3. Hendaknya dilatih untuk tidak bermewah-mewah dalam makan.
4. Ditanamkan pada dirinya untuk mendahulukan orang lain makan, serta makan dengan makanan yang sederhana.
5. Sangat disukai jika ia memakain pakaian warna putih bukan warna-warni, apalagi sutera. Dijelaskan bahwa kain sutera hanya untuk kaum wanita saja.
6. Jangan biasakan anak laki-laki memakai pakaian sutera dan membiarkan menggunakan pakaian panjang yang melebihi mata kaki.
7. Selayaknya anak dijaga agar tidak bergaul dengan anak-anak yang hidupnya bermegah-megahan dan bersikap angkuh.
8. Harus ditanamkan rasa cinta untuk membaca Al-Qur'an dan buku-buku terutama di perpustakaan.
9. Dia harus dijauhkan dari syair-syair gombal cinta karena hal itu hanya akan merasuki hati dan jiwa.
10. Biasakan menulis indah dan menghafal syair-syair tentang akhlak mulia.
11. Jika anak melakukan perbuatan terpuji jangan segan untuk memberikan pujian dan hadiah yang membuat kebahagian. Tapi apabila anak melakukan kesalahan jangan disebarkan pada orang lain dan sambil dinasehati bahwa yang dilakukannya itu tidak baik.
12. Jika ia sering mengulangi perbuatan buruk itu, maka dimarahi di tempat yang terpisah dan tunjukkan tingkat kesalahannya.
13. Seorang ayah hendaknya menjaga kewibawaan dalam berkomunikasi dengan anak. Jangan menjelek-jelekkan atau berkata kasar kecuali pada saat tertentu.
14. Hendaknya dicegah dari tidur siang yang lama karena membuat rasa malas, sebaiknya segerakan waktu tidur malam. Jangan paksakan malam hari masih melakukan aktivitas.
15. Jangan sediakan untuknya tempat tidur yang mewah dan empuk karena membuat ia terlena dan hanyut dalam kenikmatan.
16. Jangan dibiasakan melakukan sesuatu dengan sembunyi-sembunyi, kecuali saat beramal agar tidak menimbulkan riya'.
17. Biasakan anak agar melakukan olahraga pada pagi hari agar tidak malas. Jika anak memiliki kemampuan menunggang kuda, memanah dan berenang, biarkan saja agar melakukan aktivitas tersebut.
18. Jangan biarkan anak terbiasa melotot, tergesa-gesa dan membanggakan diri.
19. Melarangnya dari membanggakan apa yang dimiliki orang tuanya. Biasakan ia bersikap tawaddu', lemah lembut dan menghormati teman.
20. Tumbuhkan pada anak (terutama pada anak laki-laki) untuk tidak mencintai emas.
21. Cegahlah ia dari mengambil sesuatu milik orang lain karena itu perbuatan mulia. Ajarkan ia untuk sering memberi karena itu perbuatan terpuji.
22. Jauhkan dia dari kebiasaan meludah di tempat majlis, membuang ingus, membelakangi sesama muslim dan banyak menguap.
23. Ajari ia duduk di lantai sesuai dengan cara duduk yang dicontohkan oleh SAW.
24. Mencegah dari banyak bicara, kecuali yang bermanfaat dan dzikir.
25. Cegahlah anak dari perbuatan sumpah, sekalipun itu benar.
26. Dia juga harus dihindarkan dari perkataan keji dan sia-sia.
27. Anjurkan ia memiliki jiwa pemberani dan sabar dalam kondisi sulit.
28. Sebaiknya anak diberi mainan atau hiburan yang positif untuk melepaskan kepenatan.
29. Jika anak sudah berumur 7 tahun diperintahkan untuk wajib sholat dan tidak meninggalkan wudhu sebelumnya.
30. Hindari anak-anak bermain di dekat orang yang lebih tua agar tidak mengganggunya dan sebagai bentuk menghormati.
Sumber: Mathwiyat Darul Qosim "tsalasun wasilah li ta'dib al abna" asy Syaikh Muhammad bin Shalih al Utsaimin Rahimahullah.
Diterjemahkan Oleh: Ubaidillah Masyhadi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar