Setiap orang juga tahu bahwa taman merupakan sebuah tempat yang memberikan suatu fasilitas baik tempat bermain, berolahraga, mengobrol maupun yang lainnya. Taman memiliki keindahan tersendiri sehingga banyak orang yang suka mengunjungi taman karena tempat tersebut dapat dikunjungi berbagai kalangan. Ada kesan tersendiri bagi orang yang mengunjunginya.
TAMAN MANTRA Mengurangi Resiko Penggunaan Gadget pada Anak - Kali ini penulis akan membahas Taman Mantra, apa itu Taman Mantra? Mungkin sejenak kita akan berpikir Taman yang isinya banyak mantra misalnya Sim Salabim Abrakadabra. Hehehee..... Namun Taman Mantra yang dimaksud adalah Taman Permainan Tradisional Anak-Anak disingkat menjadi Taman Mantra.
Mengapa harus Mantra? Hal ini karena penulis ingin membahas sebuah konsep pendidikan yang digagas secara nonformal melalui permainan yang ditempatkan pada sebuah taman. Kata Mantra menggambarkan suatu hal yang bisa dikatakan fiksi atau khayalan dimana hal tersebut sangat disukai anak-anak seperti contohnya dalam kartun Doraemon banyak hal-hal yang bersifat fiksi yang kemudian menjadi daya tarik tersendiri untuk anak-anak.
Tujuan utama konsep ini yaitu menekan tingginya tingkat penggunaan gadget pada anak-anak. Di era milenial ini memang setiap orang dimanjakan dengan teknologi-teknologi saat ini, termasuk anak-anak yang dimanjakan oleh gadget, banyak aplikasi yang menarik dalam gadget tersebut sehingga membuat anak-anak enggan bermain di luar dan mereka hanya menghabiskan waktunya hanya dengan gadget.
Padahal dampak buruknya sangat banyak. Dilihat dari aspek sosial akan memunculkan sifat apatis atau berkurangnya jiwa sosial karena mereka tidak turun langsung ke masyarakat yang belum tahu karakter masyarakat setempat sehingga selain apatis muncul sifat individualis yang berujung pada egois. Dilihat dari sisi kesehatan, jelas sekali kesehatan mata menjadi suatu hal yang paling utama karena anak yang bermain gadget akan menatap layar gadget secara langsung dan jika dibiarkan dalam waktu yang lama akan mengalami penyakit mata.
Dari dua aspek tersebut jika dibiarkan saja akan berdamapak buruk bagi masa depan anak-anak. Tentunya inovasi-inovasi harus selalu digerakan demi menyelamatkan anak-anak dari fenomena tersebut. Salah satu gagasan yang diajukan dalam hal ini yaitu sebuah Taman Permainan Tradisional
Mengapa harus permainan tradisional? Hal ini karena selain menjaga kebudayaan asli Indonesia namun dalam permainan tradisional mengandung nilai-nilai yang sangat luhur yang jarang kita sadari. Misalnya saja permainan Boi, permainan Boi banyak ditemukan di daerah Sunda ataupun Jawa. Boi merupakan sebuah permainan yang tersusun dari dua tim yang saling berlawanan dimana permainan tersebut bertujuan untuk mencari skor tertinggi dengan cara menyusun tumpukan genting dari salah satu pihak yang sedang kebagian menyusun tumpukan genting. Jika sudah tersusun semua tanpa ada halangan hingga ada yang berteriak “Boiiiii” maka pihak itulah yang mendapat satu point.
Nilai positif yang terkandung dalam permainan Boi untuk itu sangat banyak seperti kekompakan karena kekompakan adalah kunci utama untuk memenangkan permainan tersebut, kreatif karena setiap dipacu harus mampu menyusun strategi, dll. Hal ini sangat bagus untuk pembentukan karakter pada setiap anak. Selain itu dalam permainan Boi setiap anak akan berlari-lari baik ada yang mengejar maupun dikejar tentunya secara tidak langsung kondisi tubuh anak akan sehat karena tubuhnya aktif bergerak terus.
Dalam mengimplementasikan gagasan tersebut sangat sederhana, setiap desa bahkan blok setidaknya punya tempat khusus sebagai wahana berkumpul anak-anak lalu tempat tersebut dinamai dengan Taman Mantra. Kegiatan tersebut jelas harus dibawah pengawasan orang tua, namun yang memandu permainan tersebut bisa para remaja atau pemuda-pemuda setempat. Misalnya remaja yang sudah bersekolah SMP maupun SMA. Mengapa demikian, karena anak sekolah di Indonesia mayoritas mengkuti ekstrakurikuler pramuka. Dalam pramuka pastinya ada sebuah permainan yang nantinya ilmu yang diterima para remaja atau pemuda tersebut bisa ditularkan ke anak-anak meskipun hanya sedikit setidaknya merupakan sebuah pengabdian secara sederhana bagi para remaja ataupun pemuda tersebut.
Upaya tersebut bisa dilakukan seminggu sekali atau setiap hari, jika dilakukan setiap hari maka sore hari adalah waktu yang sangat cocok, setidaknya kegiatan tersebut disusun secara rapi dan bisa dijadikan program RT maupun RW setempat. Tentunya program ini agar dapat perlindungan secara langsung dari pihak berwenang.
Anak merupakan generasi emas untuk masa depan bangsa dan negara tentunya pertumbuhan dan perkembangannya harus diperhatikan, kemajuan teknologi yang pesat namun belum bisa tersaring dengan baik akan berdampak buruk bagi kehidupan masyarakat tentunya pada anak. Maka dari itu marilah kita bersama-sama ikut andil dalam proses pertumbuhan dan perkembangan anak-anak di Indonesia.
Terimakasih......
Tidak ada komentar:
Posting Komentar