Pengaruh Kewenangan Pendidikan Era Milenial - Pendidikan terpengaruh dengan adanya wewenang dari orang tua. Pendidikan tidak akan pernah lepas dari pengaruh orang lain. Dengan pengaruh itu, akan mengembangkan pola pikir anak. Semakin dewasa anak akan semakin mengatur mana yang harus dipih yang lebih baik.
Pendidikan dimulai dari lingkup terkecil yaitu rasa kasih sayang. Kasih sayang yang terlihat abstrak ini akan menjadi suatu tindakannya sebagai asisten. Wewenang itu dimulai dari orang tua yang merupakan hak yang dimilikinya untuk mendidik. Tanpa didikan orang tua anak akan terlantar. Walaupun ada pendidikan sekolah. Anak tetap anak. Dia tak akan mulai belajar sendirinya. Apalagi anak itu disekolahkan karena kewenangan orang tuanya.
Pendidikan menyukai rasa idealitas dan realitas. Dipengaruhi teori dan kenyataan yang ada di dunia ini. Terlalu banyak prasangka-prasangka yang membuat fikiran kita kotor. Banyaknya orang yang berpendidikan juga tidak beretika. Padahal, pendidikan yang dikedepankan itu seharusnya etika. Tanpa adanya etika manusia bukanlah manusia. Mungkin, tepatnya hampir sama dengan binatang.
Pendidikan seharusnya mengubah semua tindakan itu. Perlukah kesadaran itu dibangun dengan pola-pola kehidupan yang membahana? Ataukah harus pribadi manusia ditegaskan kalau manusia hanya makhluk kecil dan lemah? Namun mengapa pendidikan tiada lain dan tiada bukan seperti tulisan dalam pena.
Mungkin butuh suatu keterasingan agar pendidikan menjadi pokoknya yang layak. Terlalu banyak fikiran-fikiran barat menjadi perilaku masyarakat zaman now ini. Tidakkah manusia di Indonesia memiliki ciri khasnya? Mengapa manusia di Indonesia begitu malu dengan berbudaya yang sopan. Kemana Indonesia yang berpendidikan ramah itu? yang dulu pernah menjadi suatu pendidikan yang ditiru dan dikejar oleh orang-orang asing?
Apakah terlalu lemahkah kepemimpinan ini sehingga banyak umat yang direndahkan? Hanya karena pendidikan bisa saling sikut sama orang lain. Hanya dengan pendidikan atau kesuksesan mengubah derajat seseorang. Terlalu naif sekali kalau alasan pendidikan hanya untuk itu.
Pendidikan harus dibiasakan untuk menjadi sempurna. Sekalipun manusia banyak kelemahan. Namun, kelemahan itulah yang menyebabkan kelebihan itu muncul dengan sendirinya. Bahkan, pendidikan bisa membuat mereka bangun dari keterpurukannya dan menjadikan kelemahan menjadi sesuatu yang dibanggakan detik-detik ini.
Pendidikan harus disikapi dengan kebebasan. Kebebasan yang membuat kebaikan dan kebermanfaatan. Bukan kebebasan yang menjatuhkan. Pendidikan juga harus disikapi dengan menyukai tantangan. Agar Indonesia tidak diremehkan begitu saja. Bangkitlah Indonesia dari kini hingga Indonesia bisa maju menjadi yang teratas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar