Jumat, 12 Oktober 2018

Makna Filosofi Bambu dalam Dunia Pendidikan

Makna FIlosofi Bambu dalam Dunia Pendidikan

Makna Filosofi Bambu dalam Dunia Pendidikan - Mungkin diantara kita banyak sekali memahami dan mempeljari sebuah konsep dari tanaman atau tumbuhan, bahkan banyak tumbuhan banyak menjadi lambang bagi beberapa kelompok ataupun organisasi. Misalnya saja yang paling terkenal yaitu Lambang Bayangan Tunas Kelapa yang merupakan sebuah Lambang Gerakan Pramuka. Hal ini karena tumbuhan tersebut memiliki arti penting dan filosofis tersendiri terhadap gerakan pramuka. Kali ini penulis akan membahas filosofi bambu terhadap sebuah pendidikan. Hal ini karena penulis merupakan pengarajin kesenian calung dan angklung, kalian pasti tahu bahwa angklung dan calung terbuat dari bambu sehingga bambu tidak bisa lepas dari kehidupan penulis. Hehehe.....

Bambu sangatlah penting bagi kehidupan, masyarakat di Indonesia tidak bisa lepas dari bambu. Bambu bisa dibuat apa saja baik itu anyaman bambu, kerajinan dari bambu, alat musik dari bambu, dinding rumah dari bambu, dan masih banyak lainnya. Hampir semua bagian dari bambu memiliki kegunaan tersendiri, bahkan bisa kita makan rebungnya.

Pada kali ini, penulis hanya akan memetik beberapa poin saja mengenai arti penting bambu dalam sebuah pendidikan dan kehidupan. Pertama, kita tahu bahwa bambu adalah sebuah tanaman yang berkoloni dan tidak pernah ada bambu yang tumbuh sendirian. Mengutip dari paa-ernyataan Aristoteles tentang zoon politicon yang arti sederhananya manusia tidak dapat hidup sendirian. Dari situ kita tahu bahwa bambu juga hidup berkoloni. Dalam dunia pendidikan sangat jarang ditemukan orang yang bisa pandai dan cerdas dengan sendirinya. Tentunya diharuskan mencari guru atau partner dalam belajar. Diskusi maupun kegiatan lainnya sangatlah penting bagi setiap orang dalam proses belajar tentunya agar saling mengetahui letak kekurangan dan kelebihan kita.

Selain itu juga sebagai bahan referensi juga, pentingnya diskusi dan berkumpul dalam dunia pendidikan tidak hanya memberikan wawasan ilmu pengetahuan saja melainkan banyak manfaat-manfaat lainnya misalnya saja kita dapat memahami karakter seseorang bagaimana cara menghadapi mereka masing-masing, belajar dalam bersosial, belajar berbicara di depan orang-orang dan lain. Setidaknya dengan berkumpul akan membantu kita dalam proses pendidikan.



Bambu memiliki keberagaman jenis, seperti kita ketahui bahwa bambu memiliki berbagai jenis dari bambu kuning, bambu wulung, bambu tali, bambu tamiang, dll. Semuanya berbeda jenis dan memiliki fungsi masing-masing. Seperti halnya dalam dunia pendidikan, setiap orang tidak selamanya memiliki kemampuan sama. Sejenak ketika kita berada di kelas, tidak mungkin satu kelas pintar dan menyukai matematika saja pasti ada siswa yang mahir dalam bidang olahraga, mata pelajaran bahasa, mata pelajaran sosial, mata pelajaran matematika, dll. Namun, mirisnya terkadang ada beberapa guru yang suka memuji anak-anak yang pandai di bidang eksak saja. Padahal prestasi setiap siswa tidak hanya disitu saja, tentunya jika dimaksimalkan potensi setiap siswa maka akan terbentuk suatu sekolah yang memiliki prestasi disegala bidang.

Tidak hanya dalam hal kemahiran terhadap suatu bidang saja, melainkan dalam proses belajar saja banyak yang berbeda, ada siswa yang mudah paham dengan cara membaca, ada siswa yang mudah paham dengan menulis, seperti halnya bambu, bambu tali cocok dibuat untuk menjadi sebuah anyaman, bambu tamiang bisa dibuat untuk alat musik semisal seruling.

Jika salah satu bambu ada yang akan mati, bambu tersebut tidak langsung secara tiba-tiba jatuh ke tanah, melainkan ia akan ditopanng oleh bambu-bambu lainnya sehingga tidak langsung jatuh ke tanah. Tentunya makna ini sangat penting bagi dunia pendidikan karena banyak diantara siswa yang frustasi saat mereka ada dalam proses pendidikan sehingga berujung putus sekolah. Dukungan-dukungan dari berbagai pihak haruslah selalu dikobarkan baik dari guru, wali murid maupun teman-teman siswa yang lainnya karena motivasi sangatlah diperlukan bagi mereka yang frsutasi terhadap proses pendidikan. Hal ini supaya mereka yang frustasi tidak langsung memutuskan untuk segera keluar dari dunia pendidikan namun tumbuh semangat baru dalam mengikuti proses pendidikan.

Sebuah filosofis dapat kita pelajari dari apapun itu, jika kita mau berpikir lebih kritis maka kita akan menemukan suatu pelajaran dari setiap sesuatu yang ada di lingkungan sekitar kita. Terimakasih......

Tidak ada komentar:

Posting Komentar