Bagaimana Pendidikan dunia kerja di Terapkan? - Pendidikan merupakan suatu hal yang wajib bagi manusia, karena kita di berikan akal untuk berpikir. Berpikir tentang kehidupan, masa depan dan akhir dari kehidupan. Pendidikan bisa mengubah kita secara perlahan, dari yang buruk menjadi baik yang tidak tahu menjadi tahu. Orang berlomba-lomba untuk mengenyam pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, dengan sejuta mimpi dan harapan. Tapi apakah itu bisa menjamin masa depan ? Menurutku tentu tidak karena masa depan itu kita yang tentukan. Pendidikan memang bukan jaminan tapi itu adalah sebuah keharusan.
Sebagai manusia yang tak tahu apa-apa, tentu kita harus bisa mengetahui apa yang belum kita ketahui. Yaitu melalui pendidikan. Tapi sayangnya, banyak yang tak sadar bahwa skill atau keterampilan itu lebih di butuhkan di dunia kerja. Kita juga bisa mengetahui hal apa saja yang belum kita ketahui dengan berkaca pada dunia. Jika hal itu tidak bisa kita lakukan maka lihatlah lingkungan sekitar kita, sekolah, jalanan, rumah makan, tempat wisata dan lainnya. Ilmu itu akan kita dapat jika kita mau menjelajahinya. Come on, dunia itu luas bukan hanya rumah-sekolah ataupun tempat bermain, mall dan lainnya.
Dunia kerja itu keras, harus tahan bantingan, cacian, makian, umpatan ataupun segala hal yang bisa membuat hati kita sakit. Pendidikan itu memang penting tapi jika tidak terencana secara jelas sudah tau kan akhirnya kemana. Yups, pengangguran. Angka pengangguran di Indonesia semakin meningkat setiap harinya. Para pencari kerja banyak, tetapi lapangan kerja lebih sedikit. Hidup ini hanya sekali jangan sampai menyesal nanti. Seseorang yang saya kira hanya pendidikan rendah tapi ternyata d3, dia hanya seorang pedagang biasa yang mungkin keuntungannya pun gak seberapa.
Pendidikan bukan jaminan, karena saya merasakannya sendiri. Ketika saya melamar pekerjaan kesana kemari tanpa punya skill apapun itu sulit. Lebih sulit dari soal matematika yang di berikan oleh guru paling killer sekalipun.
Lebih sulit ketika ngelobi orang tua untuk minta uang lebih karena jajanan naik. Ini bukan hanya sekadar cerita tapi ini nyata, nyatanya di luaran sana perusahaan lebih membutuhkan orang yang mempunyai skill daripada Ijazah sarjana yang sudab kita tempuh mati-matian itu. Betapa mahalnya ijazah kita jika hanya cacian yang kita dapatkan, betapa mahalnya waktu yang kita habiskan untuk menempuh jalur tersebut.
Kita gak akan pernah tau akan masa depan jika tidak kita tentukan dari sekarang. Bagi yang memang mempunyai skill di bidang pendidikan tentu bisa sukses meraih masa depan, tapi jangan salah dunia itu berputar kadang di atas kadang di bawah. Hanya sekadar mengingatkan untuk bisa mencoba mencari jalan lain menuju roma ketika dengan jalan satu tak mampu maka kita harus punya jalan yang lain. Karena apa, semakin hari persaingan semakin ketat. Apalagi sekarang ini MEA telah di buka, sangat sulit negara kita untuk bersaing dengan negara luar yang memang skill dan pendidikannya sudah tidak bisa di ragukan.
Para perusahaan tentu tak ingin rugi dengan menerima kita yang kurang mempunyai keterampilan. Kembali lagi kita hanya sebagai penonton bagi orang asing yang menjadi bintang film di negara sendiri. Terkadang miris, kita hidup di negara sendiri tapi kebanyakan perusahaan pemiliknya orang asing bukan warga negara Indonesia. Jatohnya kita hanya sebagai pekerja, pekerja dan pekerja lagi bukan pengusaha yang mampu berdiri tegak memimpin barisan untuk membangun masa depan.
Nasib memang tuhan yang tentukan, tapi kehidupan kita yang menjalankan.
Sejak dini tanamkan kemandirian agar dewasa kelak bisa jadi pimpinan. Pendidikan itu penting sangat penting menurutku tapi, alangkah baiknya jika kita juga bisa mempunyai salah satu skill yang di butuhkan oleh perusahaan. Agar nantinya kita tidak perlu lagi untuk belajar skill tersebut ketika sudah lulus kuliah ataupun sekolah dan memasuki dunia kerja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar