"Indonesia berduka saat musibah melanda. Banyak yang terluka, namun manusia harus menerka. Apakah ini tanda Tuhan sedang murka?" (Pipit, 2018).
"Bencana alam terjadi ada alasan secara ilmiah, namun sikap dan sifat manusia banyak tidak ilmiah" (Pipit, 2018).
"Kota yang tertimpa bencana alam adalah kota pilihan Tuhan untuk dijadikan kota ujian. Apabila lulus maka akan merasakan sendiri manisnya hikmah terbaik" (Pipit, 2018).
"Bencana Alam adalah pertanda dunia tidak kekal namun fanah, maka perbanyak ibadah" (Pipit, 2018).
"Jangan menghakimi kota dan korban bencana alam, lebih baik terapi alami untuk menghilangkan trauma mendalam" (Pipit, 2018).
"Banyak kejadian kuasa Tuhan yang diperlihatkan, misal tempat ibadah yang selamat dari bencana alam. Maka nikmat Tuhan manakah yang kau dustakan ?" (Pipit, 2018).
"Korban bencana alam punya hak yang sama, dibantu saudara lain saling bahu membahu" (Pipit, 2018).
"Korban bencana alam berhak memperoleh pendidikan yang layak" (Pipit, 2018).
Saat ini Indonesia berduka setelah kejadian gempa di Lombok, ditambah lagi Tsunami dan Gempa yang terjadi beberapa hari yang lalu di Donggala Palu, Sulawesi Tengah. Apakah teman-teman tahu bahwa ada PTN (Perguruan Tinggi Negeri) ?.
Iya. UNTAD (Universitas Tandulako) adalah salah satu universitas kebanggaan masyarakat Sulawesi. Bangunannya kini hancur tak berkeping. Tidak terdapat lagi tempat untuk mahasiswa belajar. Lalu, apa yang harus kita bantu ?.
Perlu diketahui bahwa Ketua Rektor Indonesia yang diketuai oleh Rektor ITB (Institut Teknologi Bandung) telah sepakat dengan 38 universitas lainnya di seluruh Indonesia untuk menampung mahasiswa korban bencana alam di Palu untuk belajar sementara di universitas lain tersebut. Bahkan jika tidak mampu membayar tempat tinggal dan UKT, maka akan digratiskan asalkan mereka masih bisa belajar selama proses pembangunan UNTAD.
Siapa universitas yang akan jadi pengungsian mahasiswa UNTAD ?.
Ada ITS, UNAIR, UTM, UB, UNS, ITB dan lainnya. Menurut informasi dari Kompas (2018), kemungkinan ada tambahan universitas lain yang bersedia ditempatkan mahasiswa UNTAD sementara waktu. Mahasiswa akan mengikuti perkuliahan sesuai semesternya dan mata kuliah menyesuaikan dengan SKS masing-masing universitas yang ditempati.
"Banyak kejadian kuasa Tuhan yang diperlihatkan, misal tempat ibadah yang selamat dari bencana alam. Maka nikmat Tuhan manakah yang kau dustakan ?" (Pipit, 2018).
"Korban bencana alam punya hak yang sama, dibantu saudara lain saling bahu membahu" (Pipit, 2018).
"Korban bencana alam berhak memperoleh pendidikan yang layak" (Pipit, 2018).
Saat ini Indonesia berduka setelah kejadian gempa di Lombok, ditambah lagi Tsunami dan Gempa yang terjadi beberapa hari yang lalu di Donggala Palu, Sulawesi Tengah. Apakah teman-teman tahu bahwa ada PTN (Perguruan Tinggi Negeri) ?.
Iya. UNTAD (Universitas Tandulako) adalah salah satu universitas kebanggaan masyarakat Sulawesi. Bangunannya kini hancur tak berkeping. Tidak terdapat lagi tempat untuk mahasiswa belajar. Lalu, apa yang harus kita bantu ?.
Perlu diketahui bahwa Ketua Rektor Indonesia yang diketuai oleh Rektor ITB (Institut Teknologi Bandung) telah sepakat dengan 38 universitas lainnya di seluruh Indonesia untuk menampung mahasiswa korban bencana alam di Palu untuk belajar sementara di universitas lain tersebut. Bahkan jika tidak mampu membayar tempat tinggal dan UKT, maka akan digratiskan asalkan mereka masih bisa belajar selama proses pembangunan UNTAD.
Siapa universitas yang akan jadi pengungsian mahasiswa UNTAD ?.
Ada ITS, UNAIR, UTM, UB, UNS, ITB dan lainnya. Menurut informasi dari Kompas (2018), kemungkinan ada tambahan universitas lain yang bersedia ditempatkan mahasiswa UNTAD sementara waktu. Mahasiswa akan mengikuti perkuliahan sesuai semesternya dan mata kuliah menyesuaikan dengan SKS masing-masing universitas yang ditempati.
Berikut bentuk pengabdian pendidikan Untuk Korban Bencana Alam:
1. Menjadi volunteer pengajar di tempat pengungsian.2. Menyumbangkan donasi buku, alat tulis, seragam dan alat sekolah lainnya untuk pelajar korban bencana alam.
3. Memotivasi pelajar korban bencana alam untuk tetap semangat menjalani hidup.
4. Mencarikan informasi beasiswa pendidikan dari pemerintah atau donatur beasiswa yang sukarela untuk membantu pelajar melanjutkan pendidikannya.
Salam hangat dari saya anak pulau yang bertetangga dengan laut. Saya merasakan deburan ombak hingga air laut yang naik ke atas dan membuat aspal jalan rusak. Tidur malam sepertinya tidak nyenyak, takut terbangun tiba-tiba Tsunami.
Alhamdulillah hingga saat ini pulau saya masih diselematkan oleh Tuhan. Kita tidak pernah tau dan tidak bisa memilih kapan dan dimana berada saat bencana tiba, jadi tidak perlu iba.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar